Bismillah,

Ini adalah catatan tentang pengalaman pribadi ku menggunakan linux. Aku menggunakan banyak distro selama ini, dan di bawah ini pendapat ku pribadi tentang distro-distro itu:

  1. Fedora Core
    Distro turunan Red Hat ini cukup baik menurut ku, namun agak kurang stabil pada penggunaan jangka panjang misalnya 5 bulan lebih. package yang disertakan memang terbaru, tapi package itu kadang masih belum stabil. Aku memberi nilai distro ini 7,5

  2. OpenSUSE
    Distro ini terlalu lambat, perlu memory besar agar bisa berjalan lancar. Tampilan nya memang indah, dari SuSE 9 dulu sampai sekarang OpenSUSE 11.2, tampilan nya paling bagus menurut ku dari distro lainnya. Aku beri nilai 8

  3. Mandriva
    Distro ini cukup bagus menurutku, dan cukup stabil pada penggunaan jangka panjang. aku menggunakan versi 2007.1, 2008.0, 2008.1, 2009.0 sebagai distro Utama untuk bekerja. Aku beri nilai 8,5

  4. Ubuntu
    Ubuntu menurut ku kurang stabil, sering crash pada pengalaman pribadiku. Aku hanya sebentar meng install nya, itupun dengan wubi, lalu di uninstall lagi. Aku tidak pernah menjadikan ubuntu sebagai distro Utama. Aku beri nilai 6,5

  5. Slackware
    Distro terbaik menurutku. Aku sudah menggunakan linux selama hampir 5 tahun, dan ini distro yang paling stabil menurutku. Aku bisa meng uninstall/install suatu paket tanpa masalah depedensi. Nilai ku berikan 9,5

Perjalan bersama distro-distro Linux

Ini kisah lama ku, ku coba menulis dengan tepat. Mungkin ada versi distro atau versi package atau lainnya yang tersalah aku sampaikan, karena lupa ….he…he…

Cerita di mulai pada sekitar Juli 2004. Distro Utama adalah distro aku bekerja sehari-hari. Distro cadangan tidak untuk penggunaan harian.

Distro pertama yang ku kenal adalah Lorma Linux, waktu itu Lorma Linux adalah remaster dari Fedora Core 1. Fedora Core 1 terdiri dari 3 CD, sedang Lorma Linux cuma 1 CD. Lorma Linux ini sudah dilengkapi dengan OpenOffice 1.0. Aku menggunakan sebagai distro Utama selama sekitar 6 bulan

Distro Debian 2 juga ku coba pada saat itu, multi boot dengan lorma linux. tapi tidak lama, ku hapus Debian nya.

Berikutnya aku meng install SuSE 9.0 dan menjadikannya Distro Utama menggantikan Lorma Linux, aku menggunakan nya cukup lama sekitar 6 bulan

Berikutnya aku mengganti SuSE 9.0 dengan Slackware 10.0 sebagai distro Utama. Aku menggunakan Slackware 10.0 sangat lama mungkin 18 bulan lebih.

Disamping Slackware 10.0 sebagai distro Utama, aku juga mencoba menginstall distro-distro lain dengan multi boot. Tapi sebagian distro itu tidak stabil sehingga sekedar mencoba saja.

Setelah itu aku mengunakan mandriva sebagai distro Utama dari versi 2007.1, lalu ke 2008.0, lalu ke 2008.1, lalu ke 2009.0. mungkin sekitar 18 bulan lebih.

Kemudian aku menggunakan Slackware 12.1 bersamaan dengan Mandriva 2009.0. Mandriva 2009.0 masih distro Utama sedang Slackware 12.1 distro Cadangan. Lalu Slackware ku update ke 12.2 sedang Mandriva tidak ku update ke 2009.1. Aku tidak merubah partisi, tapi saat itu Slackware 12.2 sebagai distro Utama dan Mandriva sebagai distro cadangan.

Lalu Saat Slackware 13.0 rilis, aku memback_up data, lalu ku hapus semua partisi multi boot linux, lalu ku buat system partisi untuk satu distro Linux saja lagi, tanpa distro cadangan, yaitu Slackware 13.0. Sampai saat ini aku cuma menggunakan Slackware 13.0. Dan kedepan nya aku mungkin tidak berganti distro lagi. Tetap pada Slackware.

Walaupun kini baru saja rilis dari Ubuntu 9.10, Mandriva 2010.0, Fedora Core 12, OpenSUSE 11.2, aku sama sekali tidak tertarik untuk mencoba versi terbaru distro-distro itu, dan memilih menunggu slackware 13.1 saja…he..he…

Sekian kisah ku, ku tulis dengan vi di Slackware Gnu/Linux 13.0

Alhamdulillah